isi laman Salah Kaprah Tentang Puasa | Ngelarang Blog

Media Informasi Dan Solusi Untuk Kita Semua

Salah Kaprah Tentang Puasa

Jul 2, 2014

Salah Kaprah Tentang Puasa



                     
Salah Kaprah Tentang Puasa                                1. Batal Puasa Tanpa Sengaja

Spoiler for Ilustrasi:
Sebagian besar orag mungkin tahu jika kita melakukan hal-hal yang menyebabkan kita batal tapi tidak sengaja melakukannya, hal itu tidak membatalkan puasa seseorang.
“Ya Allah janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kalau kami salah (karena tidak tahu).”
(Hadits yang menjelaskan hal tersebut ada di Shahih Muslim).



2. Menelan Ludah

Spoiler for ilustrasi:

Quote:sy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah: “Tidak mengapa untuk menelan ludah dan saya tidak melihat adanya perselisihan ulama dalam hal ini, karena hal ini tidak mungkin untuk dihindari dan akan sangat memberatkan. Adapun dahak maka wajib untuk diludahkan apabila telah berada di rongga mulut dan tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk menelannya karena hal itu memungkinkan untuk dilakukan dan tidak sama dengan ludah.”
3. Keluar Darah

Spoiler for Ilustrasi:

Quote:Berkata Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah dalam beberapa fatwanya:

a. “Keluarnya darah di gigi tidaklah mempengaruhi puasa selama menjaga agar darahnya tidak ditelan…”.

b. “Pengetesan darah tidaklah mengapa bagi orang yang berpuasa yaitu pengambilan darah untuk diperiksa jenis golongan darahnya dan dilakukan karena keinginannya maka tidak apa-apa…”.

c. “Pengambilan darah dalam jumlah yang banyak apabila berakibat dengan akibat yang sama dengan melakukan berbekam, seperti menyebabkan lemahnya badan dan membutuhkan zat makanan, maka hukumnya sama dengan berbekam (yaitu batal puasanya)…” (Fatawa Ramadhan, 2/460-466).



4. Mencicipi Makanan

Mencicipi masakan tidaklah membatalkan puasa, dengan menjaga jangan sampai ada yang masuk ke kerongkongan. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu dalam sebuah atsar:
“Tidak apa-apa bagi seseorang untuk mencicipi cuka dan lainnya yang dia akan membelinya.” (Atsar ini dihasankan As-Syaikh Al-Albani rahimahullah di Al-Irwa no. 937)



5. Puasa Membuat Sakit

Tentu Ini sesuatu yang keliru. Memang,pada awal-awal puasa, anda mengalami gejala mirip orang sakit,seperti badan lemas,kepala pusing atau pening, dan tubuh mengigil. Tapi, ini bkaun berarti anda harus membatalkan puasa.
Puasa justru sangat baik untuk kesehatan bila dijalankan dalam tenggang waktu tidak lebih dari 14 jam. Tubuh masih memiliki cukup cadangan energy dalam tenggang waktu selam itu. Ketika puasa, tubuh juga menjalani proses detofikasi atau pembersihan dari zat-zat racun yang masuk dalam tubuh lewat makanan. Dengan mengistirahatkan proses pencernaan selama berpuasa, maka tubuh mempunyai energy untuk mengerjakan hal lain, yaitu membersihkan toksin atau racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh.
Jika puasa dijalani dengan benar, yaitu tetap makanan kala buka dan sahur dengan porsi dan variasi menu cukup,di akhir ramadhan tubuh anda biasanya akn terasa lebih fit dansegar, wajah pun tampak lebih berseri.


6. Sahur atau Tidak Sahur Tetap Lapar

Ini sesuatu yang keliru. Bangun di tengah malam memang malas.namun, sebaiknya anda jangan meninggalkan sahur, karena sahur sama kedudukannya dengan sarapan lebih dini. Tanpa sahur, kadar normal gula darah hanya sanggup bertahan 2-3 jam sejak bangun tidur. Setelah itu, simpanan sumber tenaga mulai menurun drastis.
Namun, bukan berarti anda makan berlebihan saat sahur. Batasi asupan makanan yang mengandung gula, karena akan menyebabkan melonjaknya kadar gula dalam darah serta merangsang keluarnya hormon insulin secara berlebihan. Hormon insulin ini akan mengangkut gula darah ke seluruh jaringan tubuh guna diubah menjadi glikogen atau lemak. Apabila anda makan terlalu banyak,maka glikogen dan lemak yang di hasilkan juga berlebihan. Gawatnya, lemak yang berlebihan sukar diuraikan menjadi gula darah kembali. Akibatnya, perut justru cepat terasa lapar.
Biasakan makan sahur dengan makanan yang seimbang, yaitu tediri dari sumber karbohidrat,protein,syuran,dan buah-buahan. Kebutuhan ini sebenarnya bisa terpenuhi lewat makanan yang dikomsumsi selama sahur dan berbuka.


7. Puasa Membuat Lemas

Hal ini belum tentu. Pada orang yang sensitive, kekurangan gula darah (hipoglikemia) ringan ini memang bisa menimbulkan rasa lapar,lesu,lemas,bahkan pusing. Gejala seperti ini lazim dialami pada awal-awal puasa dan biasanya tubuh akan segera menyesuaikan diri. Namun, bila rasa lemas dan kurang bertenaga tidak hilang, tapi berlangsung sepanjang masa puasa, bahkan pada saat anda kurang tepat selama bebuka dan sahur. Bisa jadi ,anda mengonsumsi karbohidrat berlebihan saat sahur. Misalnya,nasi yang anda makan saat sahur telalu banyak,atau anda makan kolak pisang atau ubi lebih dari satu mangkuk besar.
Agar tetap bertenaga selam berpuasa, makanlah nasi atau makanan pokok lainnya dalam jumlah yang wajar.


sumber : kaskus